05.53 -
puisi cinta
No comments
Cupid dan Piskhe (Part 1)
Oleh
Zuraida
Piskhe bukanlah
perempuan tercantik saat itu, dia juga tidak pernah merasa menjadi perempuan
tercantik. Ada Aphrodite yang merupakan dewi sekaligus perempuan tercantik.
Namun Piskhe adalah salah satu perempuan terbaik, perempuan yang setia, karena
kebaikan hatinya, cantiknya mampu terpancar dan membuat orang-orang berpaling
dari Aphrodite. Pada saat itu, tentu saja, Aphrodite yang merupakan dewi
kecantikan, perempuan tercantik pada masa itu merasa sangat cemburu pada
Piskhe. Piskhe, perempuan biasa yang merupakan putri ketiga dari seorang raja,
disembah sebagai dewi kecantikan oleh rakyat di daerahnya. Rakyatnya berpaling
dari Aphrodite. Maka, untuk membalas piskhe, Aphrodite memerintahkan anaknya
yang bernama Cupid (Eros) untuk member pelajaran kepada Piskhe. Aprodhit ingin
agar Piskhe jatuh cinta kepada lelaki terjelek di dunia.
Cupid telah terbiasa
melaksanakan perintah seperti itu dari ibunya. Baginya perkara yang sangat
gampang untuk membuat seseorang jatuh cinta terhadap siapa saja apabila terkena
panah asmaranya. Maka, cupid pun bergegas mencari Piskhe. Namun, ketika Cupid
menemukan Piskhe, Cupid malah tertusuk panah asmaranya sendiri karena terpesona
melihat kecantikan Piskhe. Sejak saat itu, Cupid jatuh cinta kepada Piskhe dan
tidak jadi menjalankan perintah Aphrodite.
Beberapa waktu kemudian
Aphrodite menyadari bahwa Cupid tidak menjalankan perintahnya dengan baik
karena Piskhe belum menunjukkan tanda-tanda bahwa ia sedang jatuh cinta kepada
siapapun. Akhirnya Aphrodite memutuskan untuk menuntaskan permasalahan tersebut
sendiri. Aphrodite mengutuk Piskhe sehingga tidak ada seorangpun yang mau
datang melamarnya.
Beberapa tahun berlalu
setelah kutukan Aphrodite terhadap Piskhe. Kutukan tersebut membuat orang tua
Piskhe khawatir karena Piskhe telah mencapai usia untuk menikah namun belum ada
siapapun yang dating melamarnya. Orangtua Piskhe akhirnya datang kepada Orakle
(peramal) untuk meminta nasehat. Sementara itu, tanpa sepengetahuan orang lain,
Cupid membuat Orakle mengatakan bahwa Piskhe tidak ditakdirkan untuk menikahi
seorang manusia, melainkan menikahi seekor makhluk yang tinggal di sebuah
gunung. Betapa sedih hati orang tua Piskhe mendengar nasehat dari sang Orakle
bahwa putrinya harus menikahi seekor monster di tempat yang sangat jauh. Meskipun
berat, akhirnya orang tua Piskhe merelakan putri bungsunya tersebut untuk
mengikuti takdirnya.
0 komentar:
Posting Komentar