Selasa, 24 September 2013

Cupid dan Piskhe (Part 1)


Oleh Zuraida

Piskhe bukanlah perempuan tercantik saat itu, dia juga tidak pernah merasa menjadi perempuan tercantik. Ada Aphrodite yang merupakan dewi sekaligus perempuan tercantik. Namun Piskhe adalah salah satu perempuan terbaik, perempuan yang setia, karena kebaikan hatinya, cantiknya mampu terpancar dan membuat orang-orang berpaling dari Aphrodite. Pada saat itu, tentu saja, Aphrodite yang merupakan dewi kecantikan, perempuan tercantik pada masa itu merasa sangat cemburu pada Piskhe. Piskhe, perempuan biasa yang merupakan putri ketiga dari seorang raja, disembah sebagai dewi kecantikan oleh rakyat di daerahnya. Rakyatnya berpaling dari Aphrodite. Maka, untuk membalas piskhe, Aphrodite memerintahkan anaknya yang bernama Cupid (Eros) untuk member pelajaran kepada Piskhe. Aprodhit ingin agar Piskhe jatuh cinta kepada lelaki terjelek di dunia.
Cupid telah terbiasa melaksanakan perintah seperti itu dari ibunya. Baginya perkara yang sangat gampang untuk membuat seseorang jatuh cinta terhadap siapa saja apabila terkena panah asmaranya. Maka, cupid pun bergegas mencari Piskhe. Namun, ketika Cupid menemukan Piskhe, Cupid malah tertusuk panah asmaranya sendiri karena terpesona melihat kecantikan Piskhe. Sejak saat itu, Cupid jatuh cinta kepada Piskhe dan tidak jadi menjalankan perintah Aphrodite.
Beberapa waktu kemudian Aphrodite menyadari bahwa Cupid tidak menjalankan perintahnya dengan baik karena Piskhe belum menunjukkan tanda-tanda bahwa ia sedang jatuh cinta kepada siapapun. Akhirnya Aphrodite memutuskan untuk menuntaskan permasalahan tersebut sendiri. Aphrodite mengutuk Piskhe sehingga tidak ada seorangpun yang mau datang melamarnya.
Beberapa tahun berlalu setelah kutukan Aphrodite terhadap Piskhe. Kutukan tersebut membuat orang tua Piskhe khawatir karena Piskhe telah mencapai usia untuk menikah namun belum ada siapapun yang dating melamarnya. Orangtua Piskhe akhirnya datang kepada Orakle (peramal) untuk meminta nasehat. Sementara itu, tanpa sepengetahuan orang lain, Cupid membuat Orakle mengatakan bahwa Piskhe tidak ditakdirkan untuk menikahi seorang manusia, melainkan menikahi seekor makhluk yang tinggal di sebuah gunung. Betapa sedih hati orang tua Piskhe mendengar nasehat dari sang Orakle bahwa putrinya harus menikahi seekor monster di tempat yang sangat jauh. Meskipun berat, akhirnya orang tua Piskhe merelakan putri bungsunya tersebut untuk mengikuti takdirnya.

0 komentar:

Posting Komentar