Rabu, 10 Agustus 2011

08.39 - 2 comments

PUISI BURUH


Nyanyi kau lantunkan dalam diam
Dari mulutmu yang menghitam
Dalam terik ini, kau tak juga berteduh
Padahal matahari ini membakar sungguh
Apa yang kau kerjakan?
Tanganmu sibuk mengais rupiah, sesekali keringatmu bercucuran
Dalam panas dan deraan
Apa yang kau lakukan?
Menoreh luka dijari-jemari demi beberapa bungkus nasi
Serta belanja anak istri
Tidak kah kau lelah?
Hari terlalu penat untuk kerja
Tapi bagimu semua hari adalah sama
Hanya untuk berjuang, tak boleh kalah
(Zuraida: 23 Mei 2009, 13:20)

2 komentar:

Posting Komentar