Minggu, 14 Agustus 2011

SEBASKOM CUCIAN DAN BEASISWA

Oleh: Zuraida

Suatu minggu pagi yang cerah, pada ramadhan 1432 H, aku sedang mencuci sebaskom penuh pakaian, ketika suara teriakan adikku mengagetkanku dari arah ruang tamu. Dia memanggil namaku berkali-kali, setengah memaksa dan dengan enggan kujawab tanpa segera memenuhi panggilannya. Sayup-sayup kudengar suara teriakan itu berubah jadi gumaman kesal. Tak berapa lama kemudian ia telah berdiri dibelakangku, bertolak pinggang dengan wajah kesal. Aku menoleh padanya seraya tersenyum kecut. Kuangkat kedua lenganku yang sedari tadi terendam di dalam baskom, memperlihatkannya padanya, lengan yang hampir kisut dan berlumuran busa. Tapi raut wajahnya tak berubah, bahkan semakin mengeras seolah menegaskan bahwa kabar yang ia bawa lebih penting dari sebaskom cucianku.
Benar dugaanku, bahwa berita yang dibawanya kali ini bukan berita sembarangan. Ia menyampaikan berita yang tidak biasa dan beberapa detik kemudian berita itu mampu memberikan sensasi tertentu pada perasaanku.
Ada beasiswa ke luar negeri dari PBHMI dan KAHMI, begitu katanya. Seketika itu juga aku menghentikan gerakan mengucek pakaianku dan menatapnya tajam, tak percaya dengan apa yang aku dengardan berusaha mencari kebenaran di air mukanya yang keras dan serius. Tuhan, apakah aku tidak salah dengar? Gumamku dalam hati.
Dia rupanya menangkap ketidakpercayaan dari reaksiku, kemudian mengulangi kembali pernyataannya disertai tambahan penjelasan bahwa aku dapat melihat sendiri pengumumannya di beberapa website yang ia temukan. Serta merta aku melonjak dari bangku kayu yang aku duduki di depan baskom cucian. Dengan lengan yang masih basah, aku menghambur kea rah adikku dan mengajaknya bergegas menghampir laptop yang sedang menyala di ruang tamu.
Adikku meraih mouse dan mengarahkan kursor ke link yang telah ditautkannya pada beranda facebook. Dalam dua detik, tautan itu terbuka dan menampilkan pengumuman beasiswa yang ia maksud.
Ratusan Beasiswa KAHMI untuk warga HMI
HMINEWS, Jakarta – Warga HMI bisa berbahagia, karena kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi kini lebih terbuka. KAHMI, melalui Yayasan Insan-cita Bangsa (YIB), bekerjasama dengan PB HMI (MPO) dan HMI-Dipo) merekrut penerima beasiswa ke luar negeri bagi warga HMI (yang masih berstatus anggota maupun alumni) untuk program magister (S2) dan doctoral (S3). Seleksi akan berlangsung tiga tahap: tahap pertama, seleksi internal di PB HMI masing-masing; tahap kedua, seleksi di YIB-KAHMI; dan tahap ketiga, seleksi di kampus yang akan dituju di luar negeri.
Untuk seleksi internal, PB HMI-MPO menetapkan syarat-syarat yang meliputi: Pertama, menunjukkan kartu anggota HMI dan/atau surat keterangan dari cabang asalnya; Kedua, diutamakan yang telah lulus Senior Course (SC) di HMI, pernah menjadi presidium HMI Cabang, dan/atau Ketua Umum HMI Komisariat; Ketiga, memiliki IPK 3.00; Keempat, dapat berbahasa asing dan/atau memiliki skor Test of English as a Foreign Language (TOEFL) sebesar 500 poin; Kelima, bersikap loyal terhadap HMI, baik sebelum dan setelah program ini; dan Keenam, menyerahkan makalah mengenai orientasinya tentang program ini terkait dengan aspek keislaman, kebangsaan, dan ke-HMI-an.
Jumlah total penerima beasiswa yang akan dikirim untuk angkatan pertama ini adalah 100 orang, yang merupakan gabungan dari anggota HMI-MPO, HMI-Dipo, dan KAHMI (unsur alumni). Penyeleksian akan bersifat obyektif, transparan, dan rasional, berdasarkan kemampuan masing-masing calon peserta, tanpa memandang latar belakang keanggotaannya di HMI. Calon penerima beasiswa yang dinyatakan lulus pada tahap kedua di YIB-KAHMI, akan dibekali dengan pendalaman materi khusus berupa aspek kebahasaan, keinternasionalan, dan ke-HMI-an.
Pendaftaran dilakukan melalui e-mail PB HMI: sekretariat@pbhmi.net, dengan mengirimkan bukti dalam bentuk scan, berupa: keterangan keanggotaan HMI, sertifikat SC dan kepengurusan (jika ada), dokumen IPK, dokumen skor TOEFL atau keterangan dapat berbahasa asing lainnya, dan makalah dalam format PDF (minimal 5 halaman kuarto spasi 1,5). Batas akhir pendaftaran dibuka sampai tanggal 28 Agustus 2011. Hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan langsung melalui surat elektronik ke e-mail PB HMI di atas. []
Kemudian, dengan cekatan ia kembali mengklik sebuah tautan berbeda tentang beasiswa yang sama. Sebuah tab baru pun tebuka dan menampilkan informasi sejenis.


info Beasiswa dari Yayasan Insancita Bangsa (YIB)
Pengurus Yayasan Insancita Bangsa (YIB), dan PB HMI (DIPO & MPO), menyepakati dimulainya perekrutan calon penerima beasiswa pascasarjana ke luar negeri untuk warga HMI-KAHMI seluruh Indonesia. Ada 100 penerima beasiswa yang akan diberangkatkan pada Januari 2012. Adapun Timeline-nya adalah ;
  • Agustus-September 2011: Pendaftaran/rekomendasi via pengurus HMI Cabang, Pengurus Kahmi Wilayah
  • Oktober-Desember 2011 : Konseling, Pembekalan keterampilan/pengetahuan . dan pelatihan bahasa oleh YIB
  • Januari 2012 : Pemberangkatan penerima beasiswa ke Universitas /negara tujuan
Persyaratan Umum
  1. Menguasai bahasa asing, minimal TOEFL 500
  2. Memiliki IPK minimal 3,0
  3. Pernah mengikuti LK1, LK2 dan atau pernah menjadi pengurus di HMI cabang/komisariat
  4. Memiliki KTA HMI/Surat Keterangan Keanggotaan dari HMI Cabang.
catatan tambahan :
Yayasan Insancita Bangsa (YIB) adalah Yayasan yang didirikan oleh beberapa alumni HMI di Jakarta, 20 Mei 2011 untuk memberikan dan menyalurkan beasiswa bagi warga HMI/KAHMI yang ingin melanjutkan studi pasca sarjana ke luar negeri. Saat ini yang menjadi pengurus YIB adalah Jusuf Kalla (ketua Dewan Pembina), Anwar Nasution (Ketua Dewan Pengawas), La Ode Kamaludin (Ketua Pengurus) Laurel Heydir (Direktur Pelaksana)
Untuk info Lebih jelasnya, bisa diklik:
http://www.insancitabangsa.org/
sumber : forum alumni unhas

Begitu selesai membaca pengumuman tersebut, hatiku serasa terlonjak keluar dari dada. Inilah kesempatan yang aku tunggu, bisikku dalam hati. Minggu pagi yang cerah itu, seulas senyum penuh harapan mengembang dibibirku. Mungkinkah ini jawaban doa-doa kami Tuhan, ketika kaki-kaki sang pemimpi telah mulai luka tergores semak belukar rintangan yang menurunkan semangat. Jika benar ini adalah jawabnya, maka inilah ramadhan yang paling indah yang akan kami kenang, muara segala doa dan air mata. Perjuangan sebenarnya mungkin baru saja akan dimulai.

2 komentar:

Posting Komentar